Memulai Belajar Data Science

Erwindra Rusli
3 min readMay 3, 2020

--

Dalam pekerjaan sebelumnya, saya cukup banyak berkutat dalam pengolahan statistik performa jaringan telekomunikasi sebagai bagian dari proses pemeliharaan dan perencanaan infrastrukturnya. Di lain kesempatan, saya juga sempat terlibat dalam pembuatan infografis tentang klub sepakbola Persib Bandung bersama stadionsiliwangi.com. Dari sana saya menemukan sebuah benang merah bahwa saya tertarik pada visualisasi data, walau masih dalam skala data yang terbatas. Setelah mengenal Big Data, saya semakin tertarik dengan subjek Data Visualization, yang akhirnya membawa saya pada dunia Data Science.

Pada dasarnya, saya ingin meningkatkan kemampuan saya dalam pekerjaan sehari-hari ke level berikutnya. Alih-alih ‘hanya’ mengelola data dan memvisualisasikan lalu menjadikannya sebuah laporan mingguan, saya berhasrat untuk mengelola data yang lebih luas namun menghasilkan output yang lebih signifikan. Saya membayangkan bahwa diri saya harus mampu mengelola berbagai macam data untuk menjadikannya sebuah insight, data product, atau bahkan product recommendation bagi perusahaan. Konsep tersebut saya temukan di Data Science.

Saat berencana mengikuti kelas Data Science, pilihan saya merujuk pada dua institusi: Purwadhika School dan Hacktiv8. Namun setelah menimbang jadwal kelas yang tersedia, saya akhirnya memlih Purwadhika School dengan program kelas After Hour -nya. Bagi yang tertarik untuk mendapat informasi lebih lengkapnya, kalian bisa lihat di situs resminya ini.

Saya memilih kelas After Houryang berdurasi 3 jam per pertemuan, dua kali dalam seminggu di malam hari , karena berencana untuk membantu projek istri di rumah dengan toko online-nya. Juga karena lumayan memiliki passion dalam mengurus anak dan rumah, sehingga jadwal kelas sebisa mungkin memilih yang tidak akan bentrok dengan hal itu.

Kelas Data Science di Purwadhika sendiri terdiri dari 3 program silabus dengan Python sebagai pondasinya. Pertama, modul Pemrograman Python. Kedua, Python untuk Data Analysis, dan terakhir adalah Python untuk Machine Learning. Total semuanya terdiri dari 46 kali pertemuan. Oh iya, saya memilih menghadiri kelas di kampus Jakarta, tepatnya di Gedung MSIG Sinarmas, alih-alih di kampus BSD. Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan faktor transportasi. Untuk mencapai kampus Purwadhika Jakarta, dari rumah saya cukup menggunakan KRL dengan hanya 1 kali transit untuk menggantinya dengan MRT. Gedung kuliahnya tepat berada di depan stasiun MRT Setiabudi Astra. Nyaman lah pokoknya mah kalau saya pergi kuliah tuh, berasa berpergian di Singapura, aslina.

Sampai saat ini, modul pertama tentang pemrograman dengan Python telah selesai kami lahap dalam 10 pertemuan. Pengajarnya adalah Pak Faisal Wirakusuma, seorang praktisi Data Science lulusan University of Manchester. Karena berasal dari latar belakang praktisi di industri, kelas yang diampu beliau mampu menghadirkan case study yang relevan. Bekal yang baik untuk bisa melanjutkan materi di modul Data Analysis dan Machine Learning. Cerita tentang pembelajaran di modul pertama ini akan saya bahas lebih lengkap di tulisan berbeda.

Begitulah cerita awal mula saya tertarik untuk memulai belajar Data Science, semoga proses belajarnya bisa tuntas dengan baik sampai akhir, dan semoga bisa istiqomah menuliskan pengalaman belajarnya di blog ini. Ciao!

Originally published at http://erwindrarusli.wordpress.com on May 3, 2020.

--

--

Erwindra Rusli
Erwindra Rusli

Written by Erwindra Rusli

Data Science & Telecom Professional

No responses yet